TAHFIDZ ONLINE JADI SARANA MASYARAKAT MENGHAFAL ALQURAN VIA SMARTPHONE


Jakarta - Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghafal Alquran. Salah satunya dengan mengikuti komunitas Tahfidz Online (TO). Wadah ini dibentuk untuk mengajak masyarakat menghafal Alquran.
Direktur Tahfidz Online (TO) Ustadz Iksan Malik mengatakan pada periode ke-10, TO berhasil menjaring  499 pendaftar. Namun dari pendaftar, hanya sebanyak 171  santri yang lulus, baik putra maupun putri.

Sedangkan, TO sendiri merupakan komunitas yang didirikannya sekitar April 2016 silam. Tujuannya untuk mengajak segenap masyarakat supaya lebih dekat dengan Alquran, terutama dalam menghafalkannya.
“Halaqah TO ini dibentuk untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menghafal Alquran, namun terkendala soal waktu dan tempat. Kemudian melalui Tahfidz Online (TO) ini, kami berupaya mempermudah sistemnya,” pungkas Iksan.

Adapun persyaratannya sangat mudah, pengguna cukup memiliki aplikasi WhatsApp (WA), kemudian memiliki komitmen selama dalam masa  halaqah, dan bisa membaca Alquran. Kemudian, persyaratan lainnya, setelah pendaftar dinyatakan diterima sebagai santri, pengguna harus memiliki komitmen yang kuat selama kurang lebih 40 hari untuk menyetorkan hafalannya kepada musyrif atau muysrifah yang sudah ditunjuk.

“Insya Allah, dalam 40 hari bisa hafal satu juz,” kata dia.
Pemilihan waktu 40 hari, karena waktu 40 hari sudah dianggap cukup untuk dapat satu juz. “Jika masih belum mampu juga, silakan ikut lagi pada periode berikutnya, asal berkomitmen dan istiqamah,” terang Iksan.

Lebih lanjut, mereka yang mampu mengkhatamkan Alquran atau menghafal Alquran adalah mereka yang punya keistiqamahan. “Mereka yang disiplin dalam setoran dan istiqamah, Insya Allah, mampu dengan mudah menghafalkannya,” ujarnya.

Kemudian persyaratan lain yang juga harus diperhatikan oleh santri adalah menjaga adab dengan guru (musyrif/musyrifah), terutama dalam berkomentar (berbicara). Walaupun komunitas ini melalui media sosial (online), tentu diharapkan para santri menjaga etika dan adab.

“Karenanya, mereka yang sudah diterima, harus menjaga adab dalam berkomentar di media sosial, baik WhatsApp, Facebook, Instagram, maupun website www.tahfidzonline.com, ” papar pria asal Sulawesi Selatan itu.

Semenjak dibentuk pada April 2016 lalu, hingga saat ini sudah ada sekitar 3.000 orang yang pernah mendaftar menjadi santri TO. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 300-400 santri yang bertahan hingga periode ke-10 ini. “Satu hal yang membanggakan, walaupun online, namun kami sudah berhasil meluluskan satu orang hafizzah. Hafal Alquran antara 4-6 periode, yang setiap periodenya selama 40 hari,” tandasnya.

MTQ merupakan salah satu program dari Tahfiz Online (TO), yakni metode menghafal Alquran secara online via Telegram yang berfokus pada perbaikan cara baca (tahsin).

Peserta MTQ melakukan setoran suroh melalui pesan suara di smartphone, tablet, atau komputer masing-masing (yang terpasang aplikasi telegram) untuk kemudian mendapatkan koreksi dan umpan balik dari pembimbing . Terdapat bank materi panduan tajwid ayat per ayat (dimulai dari juz 30) dengan komunitas para penghafal Alquran yang gemar berbagi ilmu dan nasehat.

Sumber ; gomuslim.co.id

Comments