JAKARTA -- Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar Peduli Umat, Sigit Iko Sugondo menilai, karakter berbagi masyarakat di Indonesia perlu diubah. Hal ini harus dilakukan agar momen berbagi masyarakat tidak dimanfaatkan sebagian orang.
"Cara berbagi kita yang selama ini kurang tepat, kemiskinan itu tidak bisa ditangani dengan sesimpel itu, jadi karakter berbagi masyarakat perlu diubah," kata Sigit saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/5).
Ia mengingatkan, tingkat kesalehan umat Islam di bulan suci Ramadhan luar biasa meningkat, terutama untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW untuk berbagi. Tapi, momen itu selama ini kerap dianggap peluang bagi sebagian orang yang ingin memperoleh rizki dengan cara yang mudah.
Sigit mengingatkan, pembayaran zakat dan sedekah yang baik apalagi di bulan Ramadhan, akan jadi tidak produktif bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Sebab, zakat, infak dan sedekah seharusnya dibayarkan ke lembaga khusus.
"Tapi, kalau pemilik harta (muzakki) jor-joran membagikan sedekahnya malah dimanfaatkan mereka yang ingin mencari harta dengan cara yang mudah," ujar Sigit.
Untuk itu, Sigit menegaskan kalau membantu orang miskin itu memang baik, tapi jika cara tidap tepat tidak akan bisa mengentaskan kemiskinan. Sedekah itu sendiri, utamanya bisa ditunjukkan ke yang tedekat seperti tetangga dan keluarga.
Terkait itu, ia menerangkan, mereka yang berhak menerima itu ada yang meminta dan ada pula yang tidak mau meminta. Tapi, justru mereka yang membutuhkan tapi tidak meminta itu yang lebih banyak dibandingkan mereka yang meminta.
Hal ini dikarenakan banyak alasan seperti malu atau menjaga harga diri, sedangkan mereka justru orang yang membutuhkan. Maka itu, diperlukan lembaga zakat karena mereka memiliki kewajiban untuk mengidentifikasi mereka yang berhak tadi.
"Seperti Al Azhar Peduli Umat misalnya, kami punya strategi pengentasan kemiskinan, penyelamatan gawat darurat ekonomi sampai penguatan ekonomi keluarga pra sejahtera," ujar Sigit.
Aspek ini, lanjut Sigit, senantiasa dilakukan lembaga-lembaga zakat infak sedekah yang kredibel. Karenanya, ia berharap masyarakat memiliki pemahaman agar tidak membayar zakatnya sendiri-sendiri, sebagai bagian pengentasan kemiskinan.
"Masih banyak orang yang membutuhkan tapi tidak meminta, perlu kepiawaian lembaga-lembaga zakat untuk mengidentifikasi itu," kata Sigit.
Comments
Post a Comment