Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik bisa menjadi kesempatan bagi industri keuangan syariah untuk terus unjuk gigi. Sejumlah sektor baru dapat menjadi penjajakan dalam memperluas investasi. Salah satunya adalah dengan membuka pintu pada sektor ritel dan perdagangan.
Demikian disampaikan Pengamat Ekonomi
Syariah SEBI School of Islamic Economics, Aziz Setiawan baru-baru ini.
Menurutnya, kedua sektor baru tersebut memiliki potensi yang cukup baik
dan resiko yang minim pada tahun ini.
“Hal ini didukung oleh membaiknya daya
beli masyarakat pada saat ini dan beberapa harga komoditas yang sudah
membaik pada tahun ini. Untuk sektor retail sendiri, tren industri
kendaraan bermotor menjadi salah satu yang cukup menarik perhatian,”
ujarnya, Minggu (28/05/2017).
Lebih lanjut, ia menjelaskan kebutuhan
mayarakat Indonesia yang tinggi akan transportasi mendorong peningkatan
secara signifikan pembiayaan jenis ini. Hal ini dapat dilihat dari total
pembiayaan yang diberikan untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat
masing-masing yang terus meningkat.
"Dalam perjembangam yang paling banyak
dibiayai oleh industri perusahaan pembiayaan syariah adalah kendaraan
bermotor baik beroda empat maupun beroda dua," tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan persyaratan
pemberian pembiayaan yang cukup mudah dan didukung oleh pemrosesan
pemberian pembiayaan yang cepat telah memperbesar total pembiayaan yang
diberikan kepada nasabah. "Tren ini sepertinya masih berlanjut,"
ungkapnya.
Di samping itu, industri perusahaan
pembiayaan syariah juga menyalurkan pembiayaan untuk pembelian alat-alat
berat, mesin dan pengangkutan, serta jenis barang lainnya yang meliputi
alat-alat kantor, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.
"Walaupun porsi pembiayaannya belum
sebesar pembiayaan untuk kendaraan bermotor. Sektor ritel dan konsumer
ini bisa didorong lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, PT Al Ijarah Indonesia
Finance (ALif) menggelar bazar otomotif bertajuk Big Bike is Better.
Sales Distribution and Network Division Head, Purwanto mengatakan,
tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengajak masyarakat supaya beralih
ke pembiayaan syariah, dengan sasaran kelas menengah ke atas.
“Tujuannnya kami ingin mengenalkan
kepada masyarakat kalau pembiayaan syariah itu tidak kampungan, tapi
juga bisa gaya, sesuai dengan tema kami Big Bike is Better, makanya kami ajak pabrikan motor untuk membawa produk mogenya,” ujar Purwanto.
Purwanto berharap, dengan adanya bazar
otomitf berbasis pembiayaan syariah masyarakat paham dan bisa beralih ke
pembiayaan syariah.
Sementara itu, dari industri perbankan,
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk berencana meningkatkan porsi pembiayaan
di segmen ritel dari mayoritas pembiayaan berada di segmen komersial.
Segmen ritel ini akan menggarap pembiayaan rumah atau apartemen dan
pembiayaan kartu kredit.
Sumber ; gomuslim.co.id
Comments
Post a Comment